Ibukota Majapahit Telah Ditemukan.
Menelusuri Jejak sejarah terutama sejarah masa Kerajaan Hindhu-Budha di Nusantara merupakan suatu hal yang sangat menarik dan menantang, salah satunya yaitu merekonstruksi letak Ibu kota kerajaan Majapahit. Berbagai peneliti maupun Arkeolog pada awalnya berbeda pendapat antara satu dengan yang lain, namun seiring berjalannya waktu karenanya kontroversi perihal dimanakah Posisi Ibukota Kerajaan Majapahit berhasil dipecahkan.
Pusat atau Ibukota kerajaan Majapahit tidak salah lagi memang berada di Trowulan. Berita absurd maupun sumber yang berasal dari catatan perjalanan Mpu Prapanca ketika bertugas mengikuti Hayam Wuruk semuanya mengarah pada satu titik yaitu Kota Trowulan sebagai Pusat Kerajaan Majapahit.
Fakta tersebut diperkuat dengan pendapat Ernest Burgess dalam bukunya Urban Ecology Studies (1925) perihal Teori Letak Kota yang menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central Bussiness District (CBD) ialah sentra kota yang letaknya sempurna di tengah kota dan berbentuk bulat yang merupakan sentra kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota.
Dengan berpedoman pada sumber yang ada dan dikomparasikan dengan teori tersebut maka sanggup dipastikan bahwa Pusat kota Majapahit berada di Kota Trowulan dengan perkiraan yaitu:
- Di Trowulan banyak dijumpai peninggalan-peninggalan sejarah yang berupa bangunancandi yang menawarkan bahwa kota Trowulan merupakan Ibu kota Majapahit sebab sudah mempunyai suatu bentuk budaya tingkat tinggi dalam bentuk Candi.
- Penemuan beberapa sumur kuno di kawasan Trowulan sebelah timur Pendopo Agung yang diyakini para Arkeolog bahwa sumur tersebut merupakan bekas pasar pada masa Majapahit, menawarkan bahwa Kota Trowulan menjadi sentra berkumpulnya para pedagang dari banyak sekali penjuru dan merupakan kota aktivis roda perekonomian pada masa Majapahit.
- Adanya banyak sekali komplek pemukiman penduduk dengan huruf sejarah yang masih sanggup dijumpai disekitar kota Trowulan dikala ini yaitu Kampung Pengrajin Patung Batu, kampung Pandai Besi, Kampung Patung Kuningan sampai merujuk pada nama desa menyerupai Prajurit kulon. Membuktikan bahwa Kota Trowulan merupakan Posisi Ideal Ibu Kota Majapahit sebab disekitar kota tersebut terdapat banyak sekali jenis Pemukiman penduduk yang sesuai dengan karakteristik kehidupan sosial suatu bentuk Ibu kota jaman Indonesia Kuno maupun Modern.
4. Aspek Politik yang memperkuat kedudukan Trowulan sebagai Ibukota Kerajaan Majapahit yaitu adanya Kolam segaran yang berdasarkan para arkeolog sebagai tempat perjamuan bagi para tamu Raja. Faktor lain yang tidak kalah penting yaitu adanya Candi tikus yang diyakini sebagai tempat pemandian para selir atau putri keluarga kerajaan semakin memperjelas bahwa Kota Trowulan merupakan sentra dari Aktivitas Politik dan Kediaman para keluarga Kerajaan.
Empat perkiraan pokok di atas sudah cukup pertanda bahwa sentra kerajaan Majapahit memang berada di Kota Trowulan, namun yang masih dibutuhkan inovasi atau penelitian-penelitian gres yang lebih valid dan komprehensif terutama perihal posisi Kedaton Utama dari kerajaan Majapahit sehingga nantinya gambaran Kota Trowulan sebagai Pusat Sejarah Majapahit menjadi lebih baik dan lebih dikenal di dalam maupun luar negeri.
Komentar
Posting Komentar