2020 Kemudian Lintas Indonesia Macet Total

Negeri ini seolah tidak pernah lepas dari Berbagai problem yang ada, dari mulai Teroris, Bencana alam, Korupsi sampai perampokan bersenjata ataupun kerusuhan antar etnis yang marak akhir-akhir ini. Berbagai problem tersebut silih berganti tiba dan belum ada penyelesaian yang tuntas, selain perkara tersebut adapula permasalahan serius namun tidak pernah kita sadari bahwa perkara ini akan sanggup meledak dan kita tidak sanggup membendungnya ketika waktu itu tiba. perkara tersebut yakni perkara kemacetan Lalu lintas.

Persoalan wacana kemacetan Lalu lintas memang terdengar sepele untuk dibicarakan lantaran kita semua niscaya berfikir sudah ada oknum atau petugas yang menangani perkara tersebut. Namun harus digarisbawahi, bahwa munculnya kemacetan kemudian lintas akhir-akhir ini sudah dirasa tidak masuk akal dan banyak faktor yang menyebabkan perkara ini akan terus memuncak tanpa ada hentinya. jikalau memang perkara ini tidak sanggup dikendalikan dengan segera, maka bukan mustahil dalam beberapa kurun waktu kedepan lebih kurang 10 tahun tepatnya pada tahun 2020 maka sanggup dipastikan kemacetan kemudian lintas jalan di Indonesia akan lumpuh total.

Kenapa sanggup berdampak demikian parah???, hal tersebut disebabkan beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain yaitu:
1. tidak adanya regulasi yang terperinci dari pemerintah wacana pembatasan jumlah produksi kendaraan bermotor  menciptakan pertumbuhan kendaraan dijalan terasa begitu cepat dan pesat. hal ini sanggup kita lihat dari statistik produksi motor per tahun, satu jenis merek motor saja contohnya memiliki sasaran produksi 1 juta motor pertahun, bayangkan ada berapa merek motor di Indonesia ketika ini. selain itu ditambah dengan jumlah produksi Mobil yang dalam setahun memiliki sasaran produksi hampir sama dengan motor.

2. pertumbuhan panjang dan lebar jalan yang dibangun di indonesia tidak berjalan cepat menyerupai pertumbuhan produksi motor atau mobil.
selain faktor tersebut masih banyak faaktor-faktor lain menyerupai jumlah oknum ketertiban kemudian lintas dll.