Kontroversi Sejarah Susila Banga Indonesia



Bangsa Indonesia, tanah air tercinta kita dalam banyak sekali kesempatan ering kita “justifikasi” sebagai bangsa beradab, bermoral dan cinta damai. Bahkan dalam lagu-lagu tempat maupun nasional ada salah satu bait yaitu bangsa Indonesia bangsa yang ramah tamah, tata tentrem ayem gemah ripah loh jinawe. Hal tersebut seharusnya patut kita pertanyakan, benarkah bangsa kita memang bangsa yang betul-betul baik?
Dalam perjalanan Sejarah, banyak hal yang memperlihatkan bahwa kita seharusnya merefleksikan kembali bagaimana sejarah moral bangsa kita. Untuk memperjelas sejauh mana perjelanan sejarah moral bangsa Indonesia perhatikan poin di bawah ini:
  1. Sejak masa kerajaan baik Hindhu-Budha maupun Islam sanggup ditarik garis hubung bahwa lebih banyak didominasi setiap pergantian kekuasaan selalu diwarnai dengan perang saudara misalnya : Perang Paregrek Majapahit, Pemberontakan Ken Arok, Perebutan Tahta Demak, Pecahnya Keraton Mataram Islam dan lain sebagainya.
  2. Setelah Indonesia merdeka banyak pula beberapa insiden peperangan saudara dalam negeri ini ibarat APRI, PRRI, DI/TII dll.
  3. Presiden ke-1 RI Soekarno yang semenjak awal selalu dieluh-eluhkan sebagai Cendikiawan dan tokoh pergerakan nasional, sang Proklamator, Panglima tertinggi ABRI yang setiap kata-katanyaselalu di dengar rakyat alhasil turun tahta tanpa penghormatan yang layak. Proses lengsernya Soekarno pun hingga kini masih menjadi perdebatan hangat terutama kasus SUPERSEMAR dan keterlibatan dalam G30S.
  4. Presiden Ke-2 RI Soeharto. Dianggap sebagai jagoan besar dengan keberhasilannya dalam menumpas PKI dan pelaksanaan aktivitas Orde Baru yang brilliant hingga menciptakan rakyat merasa bahwa Soeharto yaitu sosok insan setengah dewa. Namun kenyatannya Soeharto lengser tetap dengan cara yang sama digulingkan oleh peristiwa-peristiwa berdarah dengan puluhan korban nyawa yaitu Reformasi dengan meninggalkan kebencian yang mendalam di hati seluruh rakyat indonesia akhir kejahatan-kejahatan politik Soeharto sendiri.
  5. Presiden Ke-3 RI BJ.Habibie. menjadi orang terpandai dalam catatan sejarah Indonesia dengan IQ hampir menyamai seorang Einstein naik tahta menjadi Presiden sehabis Soeharto mundur dari jabatan alhasil juga tidak berlangsung usang sebab ia dianggap sebagai tangan panjang dari Soeharto sehingga alhasil Habibie mangkat tanpa penghormatan sedikitpun dari saudara sebangsanya sendiri, ironisnya seorang Habibie yaitu tokoh dunia yang kredibilitasnya di mata internasional tidak diragukan lagi.
  6. Presiden ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid atau biasa disebut Gusdur. Gusdur yaitu tokoh besar dengan latarbelakang sebagai ketua ponpes Tebu Ireng, Ketua organisasi Agama terbesar di Indonesia yaitu PBNU, dan ketua salah satu partai pemenang Pemilu 1999 yaitu PKB. Pada alhasil juga diusir secara paksa dari Istana Presiden, yang lebih memalukan ia keluar dari istana hanya dengan memakai celana pendek dan kaus dalam sungguh suatu bentuk penghormatan yang tidak sepantasnya bagi seorang presiden.
  7. Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri. Sebagai seorang anak dari Proklamator RI Megawati sedikit banyak telah memperlihatkan rujukan tauladan yang bijak. Namun sebab kesalahannya dalam memilih kebijakan ekonomi dan hubungan yang kurang baik dengan beberapa menteri di kabinetnya alhasil Megawati juga mangkat tanpa suatu bentuk apresiasi yang tinggi dari rakyat.
Berikut tadi yaitu citra bagaimanakah sejarah moral bangsa kita, kini kereta sejarah kita sedang dipimpin Presiden hasil pemenang Pemilu 2009 secara mutlak dan hanya 1 kali putaran. Hal ini memperlihatkan bagaimana apresiasi dan derma rakyat terhadap Presiden SBY begitu besar, namun banyak sekali tentang untuk menurunkan SBY secara paksa masih begitu gencar.
Yang menjadi duduk kasus apakah kita mau mengulangi sejarah kelam bangsa kita di atas? Apa kita tidak aib dengan identitas kita sebagai bangsa yang besar dan beradab? Kalau memang kita malu, sudah saatnya kita merefleksikan fikiran kita untuk sanggup menjadi bangsa yang besar dan beradab seutuhnya. Sebagai bangsa dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sudah seharusnya aliran  agama Islam saling memaafkan sanggup kita laksanakan. Baik buruknya presiden dan mantan presiden kita terdahulu haruslah sanggup kita maklumi. Mereka hanyalah insan yang juga sanggup berbuat salah, namun mereka tetaplah tokoh besar yang harus tetap dihormati dan dibanggakan sebagai jagoan negeri ini yang tak tergantikan oleh apapun. Ayo Indonesia kita berubah ke arah yang lebih baik.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Politik Bangsa Indonesia Penuh Darah Dan Korban Nyawa.

Waspada..!!! 8 Gunung Berapi Lain Siap Menyusul Merapi

Model Pembelajaran Paikem Talking Stick