Waspada..!!! 8 Gunung Berapi Lain Siap Menyusul Merapi

Merapi yaitu satu dari gunung berapi di negeri ini yang paling sering "batuk". Para jago gunung berapi mengelompokannya dalam gunung berapi yang sering meletup itu dalam kategori A. Sedang gunung berapi yang tidak aktif dikelompokan dalam gunung kategori B.

Sejumlah gunung berapi tipe A itulah yang selama ini diawasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Dengan meletusnya Gunung Sinabung yang masuk kategori B, Minggu 29 Agustus lalu, maka pemerintah juga sudah meragukan gunung kategori B.

Dan sekarang delapan gunung kategori A, sudah masuk dalam tahap waspada. Gunung-gunung itu yaitu Sinabung, Gunung Talang, Gunung Anak Krakatau, Gunung Papandayan, Gunung Slamet, Gunung Dieng, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo.

Ada satu gunung lagi yang lebih tinggi levelnya yakni Gunung Karangetang di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Gunung ini berstatus Siaga. Gunung ini pernah meletus pada Jumat 6 Agustus 2010. Merapi, Karangetang dan 8 delapan gunung itu, sekarang dipantau ketat pemerintah.

Selain dipantau ketat, warga di sekitar juga bersiaga, lantaran kegiatan gunung-gunung itu sulit diprediksi. ” Status waspada kita berikan lantaran kawah gunung tidak dalam kondisi kondusif untuk didekati,” kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, kepada VIVAnews.com, Jumat 29 Oktober 2010.

Gunung Anak Krakatau, sejak 2007 kerap mengeluarkan lava pijar, walau volumenya masih rendah. Letusan kecil juga sering terjadi. Untuk sementara, kalau letusan masih kecil, tidak berbahaya. Sebab, kata Agus, "Pemukiman terdekat jaraknya sekitar 46 kilometer."

Gunung yang belakangan juga sering "batuk" yaitu Semeru di Jawa Timur. Semeru sekarang ulet membangun kubah lava, yang terkadang diikuti guguran lava pijar dan hujan abu.

"Ini masih mirip-mirip Merapi sedikit. Bedanya, kalau model Merapi, kita jarang melihat kegiatan letusan terus menerus. Kalau Semeru sering, tetapi tidak berbahaya," katanya.

Agus menambahkan bahwa kalau dilihat dari kegiatan tremor, trennya memang meningkat. Tapi masih dalam status waspada. Untuk itulah warga diminta menjauh dari puncak Semeru.

Pemerintah Jawa Timur tak mau kecolongan. Kini mereka bersiaga menghadapi segala kemungkinan terburuk – pasca meletusnya Merapi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jawa Timur, sudah melaksanakan sejumlah langkah."Kami sudah sosialisasikan kepada masyarakat soal status Waspada sehingga dibutuhkan tidak ada korban," kata Kepala BPBD Jatim, Siswanto, Kamis 28 Oktober 2010. Sarana dan prasarana disiapkan, misalnya, sentra isu bencana, lokasi penampungan, puskesmas, angkutan evakluasi, juga masker.

Memang tak ada kaitan antara letusan Gunung Merapi dengan peningkatan kegiatan delapan gunung itu. Namun, berdasarkan Agus Budianto, dinamika bumi dapat menciptakan gunung-gunung itu saling terkait. Bumi yang kita huni ini terus bergerak. Dan pergerakan itu, kata Agus, tidak dapat diprediksi, tapi dapat saja menciptakan meningkatkan kegiatan gunung-gunung itu secara bersamaan. Agus menegaskan bahwa, "Konsekuensi pergerakan lempengan dan gempa tektonik dapat memicu letusan gunung berapi."

Analisa yang sama juga disampaikan Surono. Gempa bumi tektonik dapat merangsang letusan gunung berapi. Batavia, yang sekarang berjulukan Jakarta, pernah babak belur dihajar gempa. Dua diantaranya terjadi tahun 1699 dan tahun 1883. Gempa tahun 1699 diikuti letusan Gunung Salak. Gempa tahun 1883 diikuti amukan Krakatau.

"Kalau gempa vulkanik tidak merusak, sebab, maksimal kekuatannya 2 skala Richter," kata Surono, Senin 26 Juli 2010 malam. Misalnya, tambah dia, meletusnya Gunung Talang dipicu gempa Mentawai 2004. Indonesia yaitu negeri kaya sumber daya alam. Jumlah tenaga panas bumi atau panas bumi negeri merupakan 40 persen dari yang ada di seluruh dunia. Tapi resikonya juga besar. Berdiri di jalur bulat "cincin api" atau ring of fire menciptakan negeri ini jadi langganan bencana. Dari gempa hingga letusan gunung.

source: vivanews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Cooperative Learning (Paikem Teori & Aplikasi)

Muhammad Saw Pemimpin Paling Kuat Di Dunia

Paradigma Ipa Vs Ips